Mojokerto, Indonesia – Buang jauh-jauh bayangan kemah yang cuma rebahan santai atau main-main. Bagi 260 siswa kelas 7 SMP Muhammadiyah 15 Boarding School Surabaya, Kemah Hisbul Wathan pada 16-17 Juni lalu adalah cerita lain. Dinginnya Trawas justru jadi saksi bisu bagaimana mereka, para siswa dan siswi, menemukan arti mandiri, tangguh, dan solidaritas jauh dari buku pelajaran.
"Awalnya jujur canggung banget," aku Bela, santriwati dari kelas 7E, saat ditemui di sela kegiatan bersih-bersih. "Tapi begitu masuk hari pertama, eh malah seru! Bisa kerja bareng teman-teman, tidur bareng, bangun pagi sama-sama. Jadi makin kenal dan kompak." Cerita Bela ini bukan satu-satunya. Banyak santri lain merasakan hal serupa: dari awalnya ragu, mereka justru pulang dengan pengalaman yang membentuk diri.
Kepala Sekolah, Bapak Banjar, sejak awal sudah menegaskan tujuan kemah ini. "Ini bukan sekadar tidur di tenda atau bersenang-senang di alam. Ini latihan hidup," ujarnya. Dan memang, selama dua hari, para santri benar-benar diuji. Mulai dari jelajah medan yang menguras tenaga, permainan kolaboratif yang menuntut kekompakan, pelatihan baris-berbaris yang melatih disiplin, sampai muhasabah malam yang menenangkan hati. Setiap aktivitas didesain untuk meretas batas diri mereka, mendorong mereka keluar dari zona nyaman, dan menemukan kekuatan yang tak disangka.
Tema kemah, "Membentuk Karakter Mandiri, Tangguh, dan Berakhlak Mulia," seolah tercermin dalam setiap langkah yang mereka ambil. Bukan hanya kuat fisik dan mental, para santri juga diharapkan berjiwa luhur, siap jadi kader Hisbul Wathan dan generasi hebat di masa depan.
Acara pentas seni dan penilaian regu terbaik di akhir kemah memang jadi penutup yang meriah. Tapi, yang paling berharga bukan itu. Yang terpenting adalah nilai-nilai kebersamaan, keteguhan, dan tanggung jawab yang kini tertanam dalam diri mereka. Lewat kemah ini, para santri merasakan langsung, bahwa pelajaran terbaik tentang hidup seringkali bukan datang dari ruang kelas, melainkan dari alam terbuka, bersama teman-teman, di bawah langit malam.
Komentar