SURABAYA – Hiruk pikuk Hari Raya Idul Adha terasa berbeda di lingkungan SPEMLIBELS (SMP Muhammadiyah 15 Boarding School Surabaya). Sejak pagi, halaman sekolah berubah menjadi lautan semangat. Bukan hanya guru dan panitia yang sibuk, tapi juga para siswa yang dengan cekatan mengangkat, menimbang, dan membungkus daging qurban.
Tahun ini, SPEMLIBELS tak ingin sekadar menjalankan tradisi. Mereka ingin lebih dari itu. Qurban dijadikan sebagai momen belajar—belajar berkorban, belajar peduli, dan yang paling penting: belajar menjadi manusia.
“Anak-anak tidak kami biarkan hanya menjadi penonton. Mereka harus ikut turun tangan, ikut merasakan. Karena nilai qurban itu hanya bisa dipahami dengan hati, bukan sekadar dibaca di buku,” ujar Kepala Sekolah SPEMLIBELS, Banjar, saat ditemui di sela kegiatan pemotongan hewan.
Ada lima ekor kambing dan empat sapi yang disembelih pada pelaksanaan qurban kali ini. Prosesnya melibatkan puluhan siswa, guru, dan staf. Semua dilakukan bersama-sama, penuh semangat dan senyum lebar. Tapi, yang membuat kegiatan ini berbeda adalah tujuan distribusinya.
Alih-alih dibagikan di lingkungan sekolah saja, daging qurban juga dibagikan ke wilayah-wilayah yang agak jauh dari wilayah sekolah. Mulai dari kawasan pinggiran hingga kampung-kampung kecil wilayah surabaya utara khususnya.
“Kami ingin qurban ini benar-benar sampai ke mereka yang mungkin tidak pernah merasakan daging di Hari Raya. Biar sedikit, yang penting tepat sasaran,” tambah Banjar.
Bagi para siswa, pengalaman ini menjadi pelajaran nyata. Alvaro, siswa kelas 7 [MBS], mengaku terharu saat menyerahkan langsung paket daging ke salah satu rumah warga. “Rumahnya kecil banget, dan ibu itu sampai nangis terima daging. Saya jadi sadar, ternyata sekecil apa pun bantuan, bisa jadi besar artinya buat orang lain.”
Respons masyarakat pun luar biasa. “Biasanya kami cuma dengar kabar qurban dari jauh. Tapi kali ini, anak-anak muda dari sekolah datang sendiri, antar daging ke rumah kami. Terima kasih SPEMLIBELS,” ucap warga yang menerima daging qurban.
Qurban di SPEMLIBELS bukan cuma soal menyembelih hewan. Tapi juga menyentuh hati, menyadarkan bahwa hidup bukan hanya tentang diri sendiri, melainkan tentang kebermanfaatan untuk orang lain.
Komentar